Cirebon – Pimpinan Pondok Pesantren As Shidqu Cirebon Muhamad Quraisy Baharun mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencegah paham radikalisme melalui kepedulian bersama terhadap lingkungan sekitarnya.
“Caranya dengan membuka wawasan serta mengembangkan cara berpikir dengan seluas-luasnya, karena didalam Al Qur’an pada ayat pertama telah diperintahkan kepada umat muslim untuk membaca (Iqro) dan berusaha mengembangkan ilmu pengetahuan serta memahami agama Islam secara sempurna,” ungkap Muhamad Quraisy Baharun.
Hal itu disampaikannya dihadapan ratusan santri/santriwati Ponpes As Shidqu Cirebon, Ds. Sampora, Cilimus, Kuningan, Kab. Cirebon, Selasa (23/4/2019).
Lebih lanjut, dia menyayangkan bahwa paham radikal saat ini mulai tumbuh subur di wilayah pulau Jawa khususnya Jawa Barat dan Jawa Tengah. Katanya, oknum-oknum garis keras sengaja membuat provokasi memainkan emosi masyarakat mengganggu keamanan Negara.
“Ustadz – ustadz tersebut membawa dalih – dalih yang tidak sesuai dengan ayat-ayat suci Al Qur’an. Yang bahaya ini masyarakat yang masih awam tidak memiliki pemaham agama kuat,” bebernya.
Oleh karenanya, Muhamad Quraisy berpesan untuk tetap menanamkan ilmu agama yang benar sejak dini dengan mencari panutan (berguru) yang benar-benar membawa ajaran Nabi Muhammad SAW. Dia melanjutkan bahwa rakyat harus memiliki peran penting dalam mendeteksi dan mencegah adanya bibit-bibit radikalisme.
“Apabila kita menemukan kejanggalan menemukan kelompok atau individu perorangan yang menyimpang dari ajaran keagamaan agar segera melaporkan kepada pihak yang berwajib. Hal itu juga termasuk dari kegiatan ibadah,” pungkasnya.
Dalam kegiatan itu, Muhamad Quraisy Baharun juga menyatakan siap membantu pihak kepolisian untuk melakukan deteksi dini dan menangkal tentang bahayanya paham radikalisme yang saat ini mulai merebak ke masyarakat yang kurang pemahaman tentang agama.