Tanjung Balai – Gerakan Pemuda Ansor Kota Tanjung Balai menggelar dialog kebangsaan dalam rangka melawan penyebaran Hoax yang semakin massif dan sistemik menjelang Pilpres 17 April 2019 dengan mengangkat thema Jihad Kebangsaan : Generasi muda melawan Hoax yang diselenggarakan di Aula MUI Kota Tanjung Balai, 16 Februari 2019.
Kegiatan menghadirkan Aktivis Muda Nahdlatu Ulama Ahmad Riduan Hasibuan, Ketua PC Ansor Salman Al Hariz Saragih, DPD KNPI Tanjung Balai Syuaib S.Pdi, PC IPNU Kota Tanjung Balai Khairuddin, PD PPM Kota Tanjung Balai Arman Fadillah S.Pd, PD FKPPI Kota Tanjung Balai, Fokusmaker Ahmad Rolel, APA Alwasliyah Herlina, PD FKPPI S. Sunaryo dan pelajar SMA se Kota Tanjung Balai.
Ketua PC GP Ansor Kota Tanjung Balai Salman Al Hariz Saragih menyampaikan bahwa kesadaran GP Ansor memfasilitasi kegiatan ini sebagai komitmen organisasi yang di pimpinannya dalam menghempang laju informasi yang tercemari oleh oknum yang selalu menyebarkan berita bohong, hoax, fitnah dan dapat memecah belah kerukunan sesama anak bangsa.
“Ansor berkomitmen melawan bentuk penyebaran Hoax dan politik Identitas yang dapat menimbulkan gesekan sesama anak bangsa, kami siap mengkonsolidasikan potensi organisasi jihad melawan penyebaran hoax di Kota Tanjung Balai, Penyebar Hoax harus dilawan,” tegasnya.
Ketua Pemuda Panca Marga Arman Fadillah S.Pd dalam penyampaiannya menegaskan bahwa menyebar Hoax adalah dosa dan dilarang dalam agama apapun terkhusus bagi yang beragama Islam.
“Dalam Islam menceritakan aib saudara kita saja dilarang walaupun itu benar dosanya seperti memakan daging bangkai saudaranya sendiri, apalagi membuat berita bohong dan fitnah itu lebih kejam dari membunuh,” tuturnya.
Hal yang sama disampaikan DPD KNPI Kota Tanjung Balai Syuaib S.Pdi memberikan apresisasi atas inisiatif GP Ansor yang memfasilitasi generasi muda dan OKP berbicara dan saling menguatkan komitmen melawan Hoax. Apalagi Ansor menghadirkan para pelajar SMA dalam kegiatan tersebut untuk melawan Hoax sejak dini.
Sementara itu Aktvis Muda NU Ahmad Riduan Hasibuan dalam sambutannya mengajak agar seluruh OKP, Pelajar harus membangun kesadaran publik tentang bahaya Hoax, mulai dari tingkat yang paling kecil di daerah sampai organisasi di nasional. Hal ini demi menyelamatkan Indonesia dari perang saudara dan membangun persatuan dan kesatuan bangsa.
“Pilpres ini akan usai setelah 17 April 2019, akan tetapi dampak hoax akan merobek dan menjadi luka di tengah masyarakat. Kita harus bersatu melawan penyebaran Hoax, bahwa persatuan dan kesatuan generasi muda dan elemen bangsa diatas segalanya,” ucapnya.
Wakil Bendahar PW GP Ansor Sumut dan Mantan Bendahara Umum PB PMII 2014-2017 ini juga menegaskan akan mengalahkan siapa saja yang memakai jasa hoax dalam kompetisi Pilpres 2019 karena itu menghianati keberadaban bangsa besar Indonesia.
“Kita harus kalahkan siapa saja para penyebar Hoax, generasi muda tidak boleh terpecah, generasi muda harus bersatu demi menjaga tanjung balai yang kita cintai dan bangsa besar Indonesia,” tutupnya.