Jakarta – Pegiat media sosial Habib Zen Assegaf atau biasa dikenal sebagai Habib Kribo menyebut bahwa bakal calon presiden Anies Baswedan terindikiri bagian cari calon yang didukung oleh Amerika Serikat (AS).
“Anies bagi saya boneka Amerika. Contoh kemarin, Indonesia ini kan lagi perang ekonomi dengan negara Eropa kan, lagi ditekan kan Indonesia, ini mau dirampok nih semua sumber daya alam, Pak Jokowi marah gak mau (pilih hilirisasi),” kata Habib Kribo dalam podcast Koma.id pada Rabu (15/3/2023).
Dia menilai, kepergian Anies ke luar negeri merupakan rangkaian sosialisasi dirinya untuk memperoleh dukungan internasional dalam rangka agenda politiknya pada Pemilu 2024 mendatang.
“Pantaskah Anies pergi ke London, pergi ke Eropa ke negara-negara untuk sosialisasi dirinya, menonjolkan diri untuk mencari kekuasaan, ini kan bentuk pengkhianatan dong masa dia mau senang sendiri dia enggak peduli negeri ini hancur dan sudah terjadi buktinya di Jakarta,” kata dia.
“Apa sih yang dikerjakan oleh Anies dia hanya menyamankan diri supaya aman, duit 500 triliun enggak jadi apa-apa. Semua yang ada di DKI ini prasarana era gubernur sebelumnya, MRT gubernur sebelumnya, apa yang dibuat sama Anies? Cuma ngurusin halte. Halte biarin aja diurusin Wali Kota, Nah inilah cara-cara yang enggak setuju saya,” tegas Habib Kribo.
Menurut Habib Kribo, kinerja Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tak banyak melahirkan prestasi baik secara infrastruktur maupun sektor lainnya. Kata dia, hampir tak ada tugas yang mampu diselesaikannya dengan baik.
“(Ada jalur sepeda) Ya cuma ada sepeda aja, jalannya siapa yang buat? Ya Jokowi, cuma Anies bikin pembatas aja, ngecat-ngecat tapi merosot (merasa) gubernur paling hebat. Normalisasi diganti apalagi tuh enggak beres. Waktu masa Covid-19 ‘Saya akan buat laboratorium, jangan ada yang tahu’ lhok kok pake rahasia buat negara, mana laboratoriumnya sekarang? Enggak ada,” ungkapnya.
“Tapi dia bicara di Australia, itu enggak ikut saya. Ini kan orang-orang takabur, enggak pernah menghargai jasa baik orang, jangan pernah milih pemimping orang yang enggak mengakui kebaikan orang. Ini kalau dalam Islam jauh dari kedekatan kepada Allah,” jelas dia.