Kemampuan menggambar dimiliki Amelia Safira Nur Aini sejak kecil. Namun mulai ikut ekskul kaligrafi sejak MA. Meski tak lama mendalami kaligrafi, Fira sudah mendapatkan prestasi membanggakan. Salah satunya juara I Ajang Kompetensi Seni dan Olahraga Madrasah (Aksioma) Jateng 2017. Dalam waktu dekat, ia mengikuti ajang kaligrafi kontemporer nasional.
SRI PUTJIWATI, Margoyoso
DARA manis yang akrab disapa Fira ini suka dengan hal berbau seni. Darah seni mengalir dari keluarganya. Ayahnya seorang fotografer, ibunya perias, sedangkan salah satu saudaranya ahli membuat kaligrafi. Tak ayal, ia juga mempunya hobi seni menggambar.
Hobi itu sebenarnya disukainya sejak kecil. Namun saat masuk kelas VII, kemampuannya melukis baru terlihat. Sejak kelas VII hingga sekarang ini, warga Desa Kajen, Margoyoso, Pati ini dipercaya menjadi kasi logistik, kreatif, dan dekorasi di kelasnya. Dari sana, ia sering melukis dan membuat kaligrafi untuk dipasang di dalam kelas.
“Lukisan atau kaligrafi yang saya buat kalau tidak dipasang di kelas sendiri ya di majalah dinding (mading) sekolahan. Lalu sejak MA, saya ikut belajar kaligrafi lewat ekskul madrasah. Dari sana, mungkin para guru melihat bakat saya di bidang menggambar. Hingga akhirnya diikutkan lomba kaligrafi,” tutur siswi kelas XII MA Al Hikam Margoyoso ini kemarin.
Hingga kelas XII ini, sulung dari dua bersaudara ini sudah mengikuti perlombaan kali ketiga. Tapi hanya mendapatkan juara I dua kali. Pada ajang Aksioma tingkat kabupaten tahun ini, dia sebenarnya sudah putus asa tidak ikut mendaftar.
“Waktu kali pertama ikut lomba kaligrafi tinggkat kabupaten, diantara yang ikut lomba, hanya saya saja yang kelewatan mendaftar. Sampai saya dan kepala sekolah hampir putus asa dan ingin membatalkan ikut lomba. Tapi akhirnya dengan kerja keras guru-guru, akhirnya berhasil mendaftar,” tuturnya.
Ia bersyukur pada ajang Aksioma 2017 ini mendapatkan juara hingga tingkat provinsi. Pada ajang provinsi, ia menuliskan ayat yang tidak dipilih peserta. Lima menit sebelum lomba, panitia mengundi soal untuk peserta. Dia mengaku belum pernah membuat kaligrafi ayat itu. Namun dapat dikerjakan dengan baik.
Kini, dara kelahiran Pati, 29 April 2000 sedang mempersiapkan diri mengikuti lomba cabang kaligrafi kontemporer tingkat nasional. Berbagai persiapan dilakukan. Salah satunya terus berlatih supaya dapat mengikuti lomba tingkat nasional dengan baik.
“Di tingkat nasional, pasti pesertanya semuanya baik dan persaingannya ketat. Jadi harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Hampir setiap hari berlatih kaligrafi dengan bimbingan guru madrasah untuk melatih kemampuan supaya lebih baik lagi,” imbuhnya.
sumber : http://www.jawapos.com/radarkudus/read/2017/07/31/4594/kini-bersiap-ikut-kaligrafi-nasional