TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Jurnalistik Daring dan Pengelolaan Database resmi ditutup, Ahad siang, 30 Juli 2017 di Aula Rektorat Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR).
Acara penutupan dihelat setelah melakukan city tour, dan deklarasi Gerakan Jurnalistik Daring dan Pengelolaan Database Nasional di Tugu Cinta Abadi Ainun-Habibie.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah Sulsel, Dr. K. H. Mustari Bosra, mengapresiasi deklarasi Gerakan Jurnalistik Daring Sehat yang dilakukan oleh para peserta yang menamakan dirinya sebagai pewarta daring Muhammadiyah.
Ia menjelaskan bahwa sesungguhnya, orang yang memberikan info tidak benar, Al Quran mencapnya fasik.
Ini sesuai ayat Quran perihal memfitnah perempuan baik-baik, yang hukumannya, kata Quran adalah neraka.
“Cap fasik ini juga berdasarkan ajaran Quran dalam Surah Alhujurat, ayat 6. Tapi, jika ada berita dari orang asik, harus tabayyun, diteliti dengan benar.” jelasnya
Lebih lanjut, Mustari Bosra mengingatkan, segala yang dilakukan Muhammadiyah adalah ibadah.
“Muhammadiyah itu gerakan islam. Apa pun yang merupakan ibadah sesungguhnya bagian dari dakwah nahi munkar. Sementara, inti dari ibadah adalah ikhlas,” tegasnya.
Lanjut Mustari, gerak Muhammadiyah bertujuan lillaahi taala. Jika, dalam bermedsos para jurnalis juga turut menjadi mukhlasin, orang ikhlas, menurut Mustari, informasi yang akan disampaikan tentu akan diseleksi, informasi yang baik dalam rangka dakwah.
“Semoga deklarasi tadi, bisa membuat para penyebar berita hoax tercerahkan, sehingga berhenti melakukan hal itu,” harap Mustari.
Sementara itu, Ketua Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat (MPI), Dr. Muchlas, berharap semoga Muhammadiyah setiap wilayah dan daerah bisa memikirkan upaya konvergensi media.
“Setidaknya untuk membantu kami mewujudkan konvergensi semua media yang ada di bawah naungan Muhammadiyah. Dengan begini, religiusitas dan orisinalitas Muhamamdiyah bisa padu, dan inilah yang disebar dan diberitakan oleh seluruh media negeri ini,” harap Wakil Rektor I UAD ini.
Ia juga berharap, alumni pelatihan ini dapat menghadirkan pengelola jurnalistik daring yang elegan, sebagaimana pesan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Ia berharap, alumni juga bisa aktif mengelola subdomain laman resmi Muhammadiyah.
“Lebih dari 500 domain sudah disediakan. Jika diisi, kita bisa menjadi website terbesar di dunia. Dari alumni inilah kita berharap.”
“Deklarasi itu mari jadikan sebagai inspirasi dan motivasi untuk melakukan jihad informasi, sebagaimana yang disebut Prof Dadang Kahmad,” ajak Muchlas.
Terakhir, Ketua PDM Kota Parepare, Sawaty Lambe, mengungkapkan sempat khawatir peserta pelatihan hanya sedikit.
“Tapi alhamdulillah, pelatihan ini mencapai target. Ini sudah disiapkan selama sebulan, dan alhamdulillah bisa sukses seperti ini,” tutup Sawaty.
sumbur : http://makassar.tribunnews.com/2017/07/30/pelatihan-jurnalistik-nasional-muhammadiyah-penyebar-hoax-itu-fasik?page=2