Jakarta – Sejumlah kader Partai Demokrat membelot dan berseberangan dengan kebijakan di pusat yang memutuskan untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Dalam perkembangannya, sejumlah kader Partai Demokrat pun membelot dan memberikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Kader Partai Demokrat yang memilih berseberangan dengan partai diantaranya adalah Deddy Mizwar, Lukas Enebe, Tuan Guru Bajang atau Zainal Majdi dan tidak menyusul kemungkinan, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Pak De Karwo.
Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) pun mengapresiasi langkah Demokrat yang mempersilahkan kadernya memberikan dukungan kepada Jokowi – Kyai Ma’ruf Amin. Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa mengatakan fenomena ini menjadi bukti banyak pihak yang ingin mendukung Presiden Joko Widodo meneruskan kepemimpinan untuk periode kedua.
“Gubernur yang sudah dilantik beberapa waktu lalu sudah jadi cukup bukti, lanjut kader demokrat menyatakan dukungan agar Jokowi menuntaskan di periode kedua. Makin mantaplah, dan pastinya untuk keberlanjutan kemaslahatan kita semua, kami yakin masyarakat Indonesia kembali bersatu jadikan Pilpres 2019 Jokowi sebagai kiblat buat Indonesia Jaya di periode berikutnya,” beber Willy, hari ini.
Willy menyakini dukungan itu semua diberikan agar pekerjaan yang selama ini telah dilakukan oleh Jokowi dapat diteruskan, baik kebijakan di sektor ekonomi, politik, sosial, maupun budaya.
“Supaya apa yang telah dilakukan oleh beliau, yang selama ini berjalan ke arah yang baik, tetap dapat kita teruskan. Ya masa mau mangkrak, janganlah kayak Hambalang udah mangkrak jadi bancakan pula,” tutur dia.
Jokowi, menurutnya, figur yang merakyat dan peduli tentang ekonomi kecil dan kekuatan utama Jokowi ialah tampilan yang sederhana.
“Yang menjadi kekuatan Presiden Jokowi saat ini, yaitu casing-nya. Casing-nya adalah beliau bukan pengusaha besar, dekat dengan rakyat, benar-benar jualannya kecil-kecil martabak dan sebagainya, makanya jadilah yang kecil itu bisa merepresentasikan kekuatan ekonomi. Tampil apa adanya tidak dibuat-buat, itulah Jokowi,” pungkasnya.