Banten – Mahasiswa dari belasan kampus di Banten, yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Banten (FKMB), mendesak kepada aparat keamanan untuk menangkap dalang atau otak pelaku kerusuhan di Jakarta, terkait aksi penolakan dugaan kecurangan pemilu, di kantor Bawaslu RI.
“Penangkapan dalang atau otak pelaku yang membayar perusuh itu penting, supaya tidak ada lagi preseden buruk bagi kehidupan demokrasi di masa mendatang.
Sebab polemik pemilu, sebaiknya diselesaikan melalui aturan hukum yang berlaku, bukan malah membayar perusuh,” ujar Muhammad Sofyan, juru bicara FKMB, saat konferensi pers, kemarin.
Mahasiswa Universitas Serang Raya (Unsera) ini menambahkan, mahasiswa Banten mengecam keras aksi anarkis yang dilakukan perusuh bayaran.
“Selain mengganggu aktivitas ibadah puasa Ramadhan, perusuh itu juga mencoba mengadu domba rakyat dengan aparat, dan mengadu domba rakyat dengan rakyat,” kata Sofyan seraya mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI/Polri yang telah bekerja sekuat tenaga untuk memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Ditambahkan Abdul Rosyid Warisman, jubir FKMB, mahasiswa mencurigai kerusuhan di Jakarta pasca demo Bawaslu RI, didalangi oleh keluarga Cendana. Pasalnya, sebelum kerusuhan terjadi, sempat beredar video viral Titiek Soeharto yang menyerukan ajakan aksi menolak penetapan KPU soal pemenang pemilu. Bahkan Titiek terlihat berada di lokasi demo.
“Kami tidak ingin dengar lagi cerita keluarga Cendana berkuasa di negeri ini. Mereka menghalalkan segala cara agar kembali berkuasa. Kami akan melanjutkan perjuangan para senior kami untuk menentang dqn melawan cendana berkuasa di negeri ini. Kami tidak ingin Indonesia kembali ke jaman orde baru, saat rezim diktator Soeharto berkuasa,” kata Rosyid.
Di akhir pernyataannya, mahasiswa Banten menghimbau kepada seluruh pihak untuk menjaga kondusifitas, serta mengamalkan sila ketiga dari Pancasila.
“Saatnya kita kembali bersatu untuk memajukan bangsa ini. Jangan ada lagi pertikaian yang ujungnya merugikan rakyat,” tutur pentolan aktifis FAM Tangerang ini.
Dalam konferensi pers tersebut, FKMB memasang spanduk bertuliskan “Stop Aksi Anarkis,” dan “Lawan Cendana.” (**)